Jumat, 01 Juni 2012

TANAMAN TANJUNG (MIMUSOPS ELENGI) SEBAGAI TANAMAN HUTAN KOTA


TANAMAN TANJUNG (MIMUSOPS ELENGI)
SEBAGAI TANAMAN HUTAN KOTA
Oleh: Arya Arismaya Metananda

Hutan kota adalah komunitas tumbuh-tumbuhan berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitar kota, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan sehat, nyaman dan estetis. Saat ini hampir di seluruh Indonesia sedang digalakkan program pembangunan dan pengembangan hutan kota yang bertujuan untuk pengelolaan lingkungan hidup di perkotaan. Guna keberhasilan program ini, jenis tanaman yang ditanam hendaknya dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan dengan tujuan agar tanaman dapat tumbuh baik di lapangan dan tanaman tersebut dapat menanggulangi masalah lingkungan ditempat itu dengan baik.
Tanaman tanjung (Mimusops elengi L.) merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang cukup prospektif untuk dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota, karena memiliki multi fungsi. Tanaman tanjung memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen dan kemampuan yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen, tidak peka terhadap pencemaran udara walaupun kemampuan jerapannya terhadap timbal rendah, dapat menghasilkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk, bunganya dapat diambil dan dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan taraf gizi/ kesehatan dan penghasilan masyarakat dan mempunyai nilai estetika. Oleh karena itu tanaman tanjung dapat dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota di kawasan pabrik, di kawasan dengan pencemaran udara yang tinggi, di kawasan tempat penimbunan sampah atau di kawasan pemukiman kumuh dan padat (Departemen Kehutanan RI 2009).
Tanjung juga disebut sebagai tanaman serbaguna, kayunya dikenal awet, keras, kuat untuk konstruksi jembatan, perahu, kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu (Sarliani 2002). Bagian tanaman lainnya juga dimanfaatkan seperti akar, kulit, daun dan bunganya sebagai bahan obat-obatan. Tanaman tanjung (Mimusops elengi) digunakan oleh masyarakat untuk mengobati diare, asma, radang hidung dan radang tenggorokan. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman perindang, daunnya sangat rimbun dan rapat serta bunganya berbau harum (Heyne 1987).
Sistematik Tanaman
Menurut Martawijaya, dkk (1989) bahwa sistematika dari tanaman tanjung (Mimusops elengi) adalah sebagai berikut:
Divisio             : Spermatophyta
Sub division     : Angiospermae
Class               : Dicotyledoneae
Ordo               : Ebenales
Family             : Sapotaceae
Genus             : Mimusops
Species           : Mimusops elengi
Batang dari tanaman ini bersudut dan pada pohon yang sangat tua terkadang keras dan padat, berserat halus tetapi dapat dengan mudah retak. Sehingga orang jarang menggunakannya tetapi dalam air dapat bertahan lama (Hidayat dan Hutapea 1995).
Tempat Tumbuh
Tanaman tanjung (Mimusops elengi) diperkirakan terdiri dari 40 marga dan 600 jenis. Terutama sekali merupakan pohon tropika, umumnya di Asia dan Amerika Serikat Tumbuhan ini diduga berasal dari India kemudian menyebar ke Burma (Myanmar), Srilangka dan daerah tropika lainnya . Tanjung (Mimusops eiengi) berukuran sedang dan dapat juga kecil. Biji-bijinya bila berkecambah dapat dipergunakan untuk perkembangbiakkannya dari cangkokan. Dapat tumbuh pada tanah berpasir, di dataran rendah yang terbuka. tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 800 meter di atas permukaan laut (Suryowinoto 1997).

Iklim
Tanaman tanjung bisa tumbuh ditempat yang beriklim tropika. Selain itu tanaman itu mudah sekali didapatkan di sekitar jalan–jalan protokol. Tanaman tanjung ini kurang cocok tumbuh di daerah subtropika karena iklimnya tidak sesuai dengan pertumbuhan daun tanaman tanjung ini untuk berkembang biak.

Tanah
Hubungan warna tanah dengan kandungan bahan organik di daerah tropika sering tidak sejalan dengan di daerah beriklim sedang (Amerika dan Eropa). Tanah-tanah merah di Indonesia banyak yang mempunyai kandungan bahan organik lebih dari satu persen, sama dengan kandungan bahan organik tanah hitam (Mollisol) di daerah beriklim sedang (Siringoringo 2000).
Tanah mempunyai peranan yang penting bagi proses pertumbuhan bagi tanaman khususnya tanaman tanjung, dimana apabila kondisi tanah kurang baik atau kurang subur karena hara yang dimiliki atau yang dikandung sangat sedikit maka pertumbuhan juga akan terhambat.

Pemanfaatan
Tanaman tanjung banyak dimanfaatkan sebagai pohon pelindung yang terdapat pada jalan–jalan protokol. Selain itu buah tanjung banyak dimakan oleh burung sehingga penyebaran bibitnya mudah menyebar karena bantuan burung yang memakan buahnya dan menjatuhkannya di tempat yang lain. Tanaman tanjung termasuk pada tanaman yang sensitif, sehingga tanaman ini tidak  cocok untuk ditempatkan di pinggi jalan atau jalur convergen (penyatuan dua jalan). Pemilihan jenis yang baik seharusnya memiliki fungsi pereduksi polutan, pengarah dan Landmark dari kategori tanaman toleran sampai sedang (Udayana 2004). Disisi lain keistimewaan dari tanaman ini adalah bentuk tajuknya yang indah, perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengkilat dan buahnya yang masak berwarna merah atau merah jingga sehingga jenis tanaman ini sangat bagus untuk komponen taman sekaligus untuk tanaman peneduh.
Pohon tanjung termasuk jenis tanaman pohon yang bergetah, ketinggiannya dapat mencapai 15 m, daun tunggal bertangkai. Duduk daun tersebar, bertepi rata, bertulang menyirip. Helaian daun berbentuk bulat memanjang atau bulat telur memanjanag, panjang 9-16 cm. Daun-daun yang muda berwarna coklat, bila sudah tua hijau. Tanjung dapat hidup dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik.
Tanaman tanjung dalam peranannya sebagai hutan kota, dijadikan sebagai identitas kota Surabaya saat ini. Selain sebagai identitas kota, tanaman ini juga memiliki beberapa kelebihan / peranan dalam hutan kota diantaranya:
1.   Kemampuan Tanaman Dalam Penyerapan Pencemaran Udara (khususnya Pb)
Ada beberapa tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kemampuan sebagai media penyerap polutan atau mengurangi pencemaran udara yang dihasilkan oleh industri dan alat transportasi. Di bawah ini akan dicantumkan dalam tabel tanaman-tanaman yang mampu menyerap polutan, khususnya Pb.
Tabel 1. Tanaman yang Meyerap Pb
No
Nama Daerah
Nama Latin
Serapan (mg/m2)
1
Damar
Agatis Alba
54,90
2
Mahoni
Swietenia Mahagoni
41,80
3
Jamuju
Podocarpus Inmbricatus
45,52
4
Pala
MiristycaFragrans
49,25
5
Asem Londo
Pitecilobium Dulce
57,24
6
Johar
Casia Ciamea
50,50
7
Keben
Barintonia Asiatica
33,31
8
Tanjung
Mimusop Elenge
35,94

Mekanisme Penjerapan Pb Oleh Tanaman Tanjung
Tumbuhan mempunyai kemampuan menjerap dan mengakumulasi zat pencemar. Tumbuhan melalui daunnya dapat menangkap partikel timbal yang diemisikan kandaraan bermotor (Djuangsih dalam Siringoringo 2000). Menurut Koeppe dan Miller  dalam Siringoringo, kemampuan tanaman dalam menjerap timbal sangat dipengaruhi keadaan permukaan daun tanaman. Daun yang mempunyai bulu (pubescent) atau daun yang permukaannya kesat (berkerut) mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam menjerap timbal, daripada daun yang mempunyai permukaan lebih licin dan rata. Hal yang sama juga dinyatakan oleh  Strakman dalam Siringoringo (1969) bahwa kemampuan daun tanaman menjerap suatu polutan dipengaruhi oleh karakteristik  morfologi daun, seperti ukuran dan bentuk daun, adanya rambut pada permukaan daun dan juga tekstur daun.
Bukti/ efek dari penyerapan polutan oleh paparan CO, NOx, SOx dan timbal pada tanaman tanjung adalah mudah dijumpai pada daun. Contoh efek akut adalah klorosis dan nekrosis pada permukaan daun yang dapat menyebabkan jaringan daun menjadi rusak dan mati sehingga disimpulkan bahwa pemaparan emisi kendaraan memberikan efek negatif. Ditandai dengan jumlah daun yang rusak pada tanaman yang diberi pemaparan polutan lebih banyak daripada daun control (Hendrasarie 2007).

2.   Penyerap dan Penapis Bau
Tanaman dapat digunakan untuk mengurangi bau. Tanaman dapat menyerap bau secara langsung atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau. Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang ditanam dapat mengeluarkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dengan bau harum. Tanaman yang dapat menghasilkan bau harum antara lain: cempaka (Michelia champaka) dan tanjung (Mimosops elengi) (Dahlan 1992).

3.   Fungsi Lainnya
Tanaman Tanjung sebagai hutan kota juga berperan secara tidak langsung sebagai peredam kebisingan, mengurangi bahaya hujan asam, penyerap karbon monoksida dan karbon dioksida serta menghasilkan oksigen, penahan angin dan lain-lain.

Daerah Sebaran Tanaman Tanjung di Kampus IPB Darmaga
Tanaman Tanjung ini dapat dengan mudah ditemukan di Kampus IPB Darmaga. Tanaman ini juga dijadikan bagian dari tanaman peneduh disebagin besar jalan yang ada di dalam kampus ini. Beberapa lokasi tempat ditemukannya tanaman tanjung ialah jalan ulin, sekeliling  Graha Widia Wisuda (GWW), pinggiran jalan menuju Al-hurriyah, perumahan dosen. dan lokasi-lokasi lainnya.

Anomali Tanaman Tanjung
            Sekalipun tanaman ini merupakan tanaman yang serbaguna, namun perlu diperhatikan sebelum digunakan/ dipilih sebagai spesies tanaman dalam hutan kota. Hal ini dikarenakan pada beberapa penemuan lapangan, ternyata jenis ini mudah sekali merontokan daunnya, sehingga kurang baik bila di tempatkan dipinggir jalan, akan mengotori badan jalan. Selain itu disebutkan bahwa kayu tanaman ini relatif kuat, namun pada beberapa individu yang ditemukan, mudah pula retak. Hal ini sangat dikhawatirkan bila tamanan ini ditempatkan sebagai wind break akan mudah roboh dan mengenai para pengguna jalan.
            Dilihat dari kandungan bahan bakan kering yang cukup tinggi, perlu dipertimbangan lebih lanjut, karena dikhawatirkan keberadaan serasah tanaman ini dapat dengan mudah menyulut timbulnya api.


Daftar Pustaka
Dahlan, EN. 1992. Membangun Hutan Kota di Indonesia (jurnal). Bogor: Media Konservasi Vol. IV (1), Oktober 1992, hal 35-37
Departemen Kehutanan RI. 2009. Hutan kota untuk pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. http://www.dephut.go.id. Diakses tanggal 21 September 2011.
Djuangsih N., Hendarto, O. Soemarwoto, H. Koyama, K. Hyodo dan S. Sujuki, 1988. “Air Pollution by Lead and The Health Effects in Bandung City”. Dalam : Sujuki. S. (ed). Health Ecology in Indonesia. Gyosei Corp., Tokyo.
Hendrasarie, Novirina. 2007. Kajian Efektifitas Tanaman Dalam Menjerap Kandungan Pb Di Udara.  Jatim: FTSP – UPN “Veteran”  Jatim.
Heyne, k. 1987. Tumbuhan berguna indonesia. Jilid 3. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan RI. Jakarta. 1588.
Hidayat, s. dan j.r. Hutapea. Inventaris Tanaman Obat Indonesia I. Balitbangkes, Depkes RI, Jakarta. 701.
Koeppe. D. E. dan R. J. Miller. 1970. “Lead Effect on Corn Mitochondrial Respiration”. Science. Vol. 167.
Martawijaya, A., Kartasujana, I., Mandang, Y.I., Prawira, S.A. dan Kadir, K. 1989. Atlas Kayu Indonesia Vol.2. Pusat Pebelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.
Sarlina. 2002. Studi morfologi buah, biji dan perkecambahan Tanjung (Mimusops elengi L) dan Sumbangannya Pada Pelajaran BIologi di Sekolah menengah Umum. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya Palembang.
Siringoringo, H. H, 2000. “Kemampuan Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota Dalam Menjerap Partikulat Timbal”. Bul. Pen. Hutan.
Starkman. E. S., 1969. “Combustion-Generated Air Polution”. Plenum Press, New York.
Suryowinoto, S. M, 1997. “Flora Eksotika Tanaman Peneduh”. Penerbit Karnisius.
Udayana, Cicik. 2004. Toleransi Spesies Pohon Tepi Jalan Terhadap Pencemaran Udara Di Simpang Susun Jakarta (Jakarta Interchange) Cawang, Jakarta Timur [Tesis]. Bogor:  Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

1 komentar:

  1. Mau tanya pak akarnya tanjung apakah sperti pohon mangga yang bisa mengangkat pondasi? Saya punya satu di halaman kecil saya, apakah akarnya bisa menganggu

    BalasHapus