Jumat, 01 Juni 2012

MUHAMMAD SAW dan LEADERSHIP


MUHAMMAD SAW dan LEADERSHIP
Oleh : Arya Arismaya Metananda

Alhamdulillah hirabbil aalamin, Wabihinastaiinu  alaa umuuriddunyaa waddin.
Wassalaatuwassalam alaa asrafil ambiya iwalmursaliin syaiidina muhammadin wa alaa alihii wassahbihi ajjmaiin. Amma ba’du.

                   Alhamdulillah waa syukrulillah. kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah kita terima termasuk nikmat Iman dan Islam yang tetap terpelihara dan menjadi keyakinan kita sekarang ini.
Keyakinan akan Iman dan Islam merupakan nikmat yang tak ternilai harganya karena, sebagai penganut Islam sejati kita mempunyai idola pemimpin umat yakni,  Nabi Muhammad SAW.

                        Hadirin yang kami hormati,
                        Maka, perkenankan kami kali ini untuk menyampaikan materi dengan tema, “Muhammad SAW dan Leadership”.
Sudah menjadi suatu kebenaran umum, prestasi kepemimpinan selalu melekat padanya nilai-nilai keteladanan yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin bagi rakyat yang dipimpinnya. Dengan keteladanan yang ditunjukkannya, maka rakyat yang dipimpin tidak sekedar memberi apresiasi positif, tetapi juga selalu terdorong untuk mengikuti jejak langkah pemimpinnya. Demikianlah perilaku pemimpin itu menjadi referensi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ciri-ciri perilaku pemimpin seperti yang saya sebutkan tadi ada pada diri Nabi Muhammad SAW yang pantas kita teladani. ALLAH SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut :

Artinya :
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

                        Kaum Muslimin Rohimakumullah
                        Ayat tadi, memberi penjelasan pada kita bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin yang dapat dijadikan teladan karena sikap dan kepribadiannya maupun sifat-sifatnya yang shiddiq, tabliq, amanah, dan fathanah.
Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa kata hasanah ditafsirkan sebagai hal yang baik untuk di ikuti, baik keteguhan serta kesabaran beliau yang diterapkan dalam segala bentuk. Sebagai pemimpin yang sempurna beliau tetap rendah, beliau tidak berharap dipuji/ disanjung, beliau pun tidak pernah memerintahkan umatnya untuk memujinya apalagi mengkultuskannya, karena yang sangat berhak untuk dipuji hanyalah ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau kita berbicara idola, maka selayaknya kita mengidolakan Nabi Muhammad SAW sebagai orang nomor satu untuk kita panuti baik dulu, kini, dan akan datang, kenapa saya katakan demikian, karena beliau merupakan pemimpin tiada tanding. Namun bila kita berbicara tentang idola kita, saya ingin bertanya kepada hadirin, siapa sich idola anda ???  Ayo, siapa yang bersedia menjawab??
Berkaitan dengan pertanyaan saya ini, jika saya lontarkan kepada kelompok ABG umpamanya, maka hampir dapat dipastikan jawaban mereka adalah mengidolakan para selebritis. Sebagai contoh: Ada yang mengidolakan Inul Daratista, Manohara, Agnes Monica, Ariel Peterpan dan lain-lain.
Betul begitu Pak??, betul begitu Bu ? ?, Betul Pak, Bu ? ? ?
Ya……….., syah-syah saja mengidolakan selebritis tapi sebagai pemeluk agama Islam yang taat, maka sudah semestinya kita menempatkan/ mengidolakan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai yang terdepan.

                        Ikhwanul muslimin rahimakumullah
                        Perlu kita ketahui bersama bahwa di antara pemimpin yang dibesar-besarkan orang, Nabi Muhammad SAW tidak ada tolak bandingnya, dengan kata lain beliau adalah pemimpin dunia terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun atau kurang dari seperempat abad, Beliau telah menghasilakn tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam As. sampai sekarang. Tiga karya besar yang saya sebutkan tadi adalah keberhasilan Beliau menjadikan bangsa Arab memiliki keyakinan tauhid, menjadikan bangsa Arab yang bersatu dalam ikatan keimanan Islam, dan menjadikan bangsanya menjadi Negara kesatuan yang terbentang luas dari benua Afrika sampai benua Asia.
    
            Apa kira-kira yang menjadi kunci dari keberhasilan beliau dalam waktu relatif singkat? Jawabannya terletak pada tiga hal, yakni keunggulan Agama Islam , ketepatan sistem dan metode yang beliau gunakan untuk berdakwah, serta kepribadian Beliau dalam hal kepemimpinan.

                  Hadirin yang dimuliakan Allah
                        Salah satu perwujudan kepemimpinanya, dalam berdakwah nabi Muhammad dijelaskan Allah dalam Q.S An-Nahl ayat 25 yang berbunyi sebagai berikut.

Artinya :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
                Berdasarkan firman Allah tersebut, dijelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik seperti yang dilansir dalam tafsir Al-azhar karangan Prof.Dr.Hamka adalah Al-Mau’idzhotil hasanah yakni memberikan pengajaran serta pesan-pesan yang baik dalam bentuk nasihat. Contoh sederhana dengan  pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Pendidikan ini tidak hanya berupa kata-kata belaka, namun orang tua dapat menunjukan sikap dan perilaku peribadatan yang nyata kepada anaknya. Ini kami pandang penting karena banyak sekarang ini kita melihat, orang tua yang menyuruh anaknya sholat atau pergi mengaji sementara  orang tuanya sendiri tidak mencontohkan hal demikian. Ada juga contoh ironis, pihak kejaksaan yang biasanya menindak/menvonis terdakwa korupsi,malah mereka sendiri yang terjerat dalam kasus  korupsi. Lalu sekarang dari sekian persoalan yang ada tersebut kemana arah acuan kita bila pemimpin-pemimpin yang ada tidak menunjukkan sikap dan teladan yang baik kepada masyarakatnya. Jawabannya terdapat pada gaya kepemimpinan Rasulullah SAW. Tidak ada cacat satu pun dari kepemimpinan beliau. Maka wajar dalam sebuah hadist Qudsi Allah menyebutkan ” kalau tidak karena engkau, hai Muhammad, kalau tidak karena engkau, tidaklah akan aku jadikan langit dan bumi.

                        Hadirin yang kami hormati,
Selain apa yang kami sebutkan di atas, contoh keteladanan lain yang dapat kita ambil dari sosok rasulallah  SAW, sebagaimana termaktub dalam al-qur`an Surat Al-Imran ayat 159 sebagai berikut :

Artinya :“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
Dari ayat tersebut dapat kami jelaskan sikap-sikap rasul yang kita dapat kita ikuti ialah:
  1. Bersikap lemah lembut
  2. Selalu memaafkan kesalahan orang lain betapapun besar kesalahan tersebut, selama kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau.
      Untuk hal yang saya sebut nomor dua ini, sangat kontras dengan kita sekarang ini di mana jika ada salah yang diperbuat orang lain kepada kita, kita cenderung mengatakan tiada maaf bagimu. Bukan begitu Pak ? ? ?
  1. Memintakan ampun atas dosa dan kesalahan orang lain kepada ALLAH SWT ,
  2. Selalu mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan beliau selalu konsekuen memegang hasil keputusan musyawarah.
  3. Jika beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakal kepada ALLAH SWT dalam arti direncanakan dengan matang, diprogramkan, diperhitungkan anggarannya, dan ditentukan sistem kerjanya.

                        Hadirin yang kami hormati,
                        Semua yang kami paparkan tadi, merupakan ciri kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan itu semua pantas menjadi teladan bagi kita semua. Keteladanan seorang pemimpin sangat penting dalam menciptakan tatanan kehidupan sosial yang lebih baik, yang tentunya dapat dinikmati oleh setiap orang nantinya

Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin yang agung, pemimpin yang paripurna, keteladanan beliau tidak perlu diragukan lagi, dengan terlebih dahulu memberikan contoh itu sudah merupakan bukti nyata bagi kita semua.
Tugas kita sekarang adalah taat pada ajaran beliau walaupun beliau sudah lama tiada tapi jangan lupa bahwa beliau telah meninggalkan wasiat, yakni dua perkara Al-Qur’an dan Hadist rasulallah SAW yang mana bila kita berpegang kepada keduanya, maka kita akan selamat dunia dan akhirat.
Semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
                        Hadanallah waa iyaakum ajmaiin, Wassalamualaikum. War. Wab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar