Kamis, 07 Juni 2012

ANCAMAN BAGI MAMALIA DI KAWASAN GUNUNG BUNDER, TAMAN NASIONAL GUNUNG SALAK JAWA BARAT


ANCAMAN BAGI MAMALIA DI KAWASAN GUNUNG BUNDER,
 TAMAN NASIONAL GUNUNG SALAK JAWA BARAT
“ Sebuah cerita kecil dari hasil perjalanan eksplorasi Flora Fauna Indonesia (Rafflesia Himakova) TN Halimun Salak, Jawa Barat, 2010”

Oleh: Arya Arismaya Metananda

Bentuk ancaman bagi mamalia di kawasan gunung Salak diantaranya berupa pembukaan jalan untuk mempermudah akses ke beberapa lokasi wisata yang tersedia di Gunung Salak Resort Gunung Bunder. Kegiatan tersebut umumnya meninggalkan bekas berupa kawasan hutan yang telah terbuka sehingga dapat menimbulkan dampak berupa fragmentasi habitat dari satwa liar.  
Fragmentasi habitat adalah peristiwa yang menyebabkan habitat yang luas dan berkelanjutan diperkecil atau dibagi menjadi dua atau lebih fragmen (Wilcove dkk 1986).  Munculnya fragmentasi habitat dapat dikarenakan dari adanya pembangunan jalan yang membelah kawasan hutan untuk jalur wisata. Kondisi ini menyebabkan adanya efek negatif akibat aktivitas manusia khusunya wisatawan yang melintasi jalan tersebut, dapat  membuat stres mamalia yang ada di lokasi.
Pembukaan jalan juga menimbulkan kawasan tidak nyaman ditinggali oleh satwa sehingga satwa mengasingkan diri ke lokasi yang lebih tertutup dan sulit untuk dijumpai. Fragmentasi habitat juga mengakibatkan adanya komunikasi antar satwaliar menjadi terputus sehingga menimbulkan terjadinya perkawinan dengan sejawatnya (inbreeding) yang akan menghasilkan keturunan yang lemah daya tahan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan akhirnya lebih banyak yang mati, sehingga regenerasi menjadi rendah. Apabila satwa tersebut banyak yang mati, maka kecenderungannya adalah menjadi punah dan sulit untuk menjumpainya lagi.
Rendahnya kesadaran pengunjung dalam menjaga kelestarian lingkungan kawasan gunung Salak Resort Gunung Bunder ini terlihat pada sampah-sampah yang ditinggalkan oleh mereka ketika berkunjung sehingga berpengaruh pada habitat mamalia yang ada. Sampah menyebabkan timbulnya penyakit bagi satwa dan perubahan tingkah laku maupun pola hidupnya.



Pustaka:
Wilcove, D.S., C. H. McLellan & A.P. Dobson. 1986. Habitat Fragmentation in the temperate zone, M. E. Soule (ed). Conservation Biologi: The science of scarcity and diversity, Sinauer Associates, Sunderland, MA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar